Program bedah disertasi (karya tulis ilmiah program S3/doktor) yang diadakan STAI Persis Garut kembali diadakan pada kamis, 16/11/23 bertempat di aula rusunawa kampus.

Berbeda dengan edisi sebelumnya, pada edisi kedua ini disertasi yang dibedah merupakan karya peneliti luar negeri; Jeremy Menchik (Boston University-Amerika Serikat) yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Islam and Democracy in Indonesia; Tolerance without Liberalism. Menchik sendiri rencananya akan hadir sebagai pembicara pada seminar internasional yang diadakan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PERSIS), Sabtu, 18/11/2023.

Dr. Pepen Irpan Fauzan, M.Hum sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STAI Persis Garut yang menginisiasi program ini menyampaikan alasan mengapa membedah disertasi dari luar negeri. Menurutnya, ini sebagai bentuk variasi dan selingan saja dari agenda rutn bedah disertasi karya para dosen STAI Persis Garut agar wacana yang dibahas lebih berkembang dan ke depan akan ada karya-karya bertaraf internasional lainnya, khususnya yang membahas fenomena Gerakan Islam di Indonesia.

Di sisi lain, Dr. H. Gun Gun Abdul Basith, M.Ag, wakil ketua 1 bidang akademik dalam sambutannya mewakili ketua STAI Persis Garut sangat menyambut baik kegiatan ini. Dr. Gun Gun juga mendorong upaya penerbitan karya-karya akademik para dosen.

Antusiasme peserta pada edisi ini juga mengalami peningkatan. Jika sebelumnya peserta murni internal kampus, kali ini hadir juga peserta dari luar, mulai dari lokal Garut sampai Sumedang. Antusiasme juga dibuktikan dengan suasana tanya jawab yang cukup hangat. Para peserta yang hadir terdiri unsur pimpinan kampus, pengurus LPPM, dosen mahasiswa sarjana dan pascasarna, serta peserta dari luar.  

Buku atau disertasi Menchik sendiri menyoroti fenomena toleransi yang dipraktekkan tiga ormas Islam besar di Indonesia; Persis, Muhammadiyah dan NU. Menariknya, sesuai judulnya toleransi ternyata bisa diwujudkan tanpa harus memakai embel-embel liberalisme sebagaimana umumnya dikampanyekan para aktivis liberal. Toleransi ini menjadi sesuatu yang khas yang lahir dari suasana keagamaan di Indonesia dan dirumuskan Menchik ke dalam istilah godly nationalism dan productive intolerance. Karya Menchik ini dibedah oleh Dr. Pepen Irpan dan Imam Sopyan Abbas, MA. Keduanya merupakan dosen STAI Persis Garut.

(Tim Media Kampus STAI Persis Garut)