Garut— Jum’at lalu 17/11/23 STAI Persis Garut mendapatkan tamu istimewa dari Malaysia, Prof. Sohirin Mohammad Solihin, Ph.D, Head of the Islamic Studies Doctoral Program University Muhammadiyah Malaysia. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari agendanya di Indonesia, khususnya untuk menjadi pembicara dalam Seminar Internasional yang di adakan oleh Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP. Persis).

Kunjungan Prof. Sohirin ke STAI Persis Garut juga untuk menjadi pembicara pada seminar internasional dengan tema Respon dan Tantangan Global Perguruan Tinggi Islam: Peran dan Posisi Studi Tafsir Tarbawi dalam Studi Keislaman. Dalam memaparkan tema ini Prof. Sohirin didampingi pembicara kedua, Dr. Irfanul Hakim, Lc., M.Ag.

Seminar diadakan secara eksklusif untuk para mahasiswa pascasarjana STAI Persis Garut. Walaupun begitu terdapat beberapa perwakilan mahasiswa dari program sarjana (S1) dan undangan khusus dari unsur Pimpinan Daerah (PD) Persis Garut. 

Bertempat di aula rusunawa kampus, secara resmi acara dibuka oleh Ketua STAI Persis Garut; Dr. Maman Sumpena, M.S.I. Adapun sambutan disampaikan oleh Direktur Pascasarjana; Dr. Ridwan, M.Pd.I, Wakil Ketua 1 PD Persis Garut: H. Uus Kusnawan, dan Ketua STAI Persis Garut. Semua serempak menyambut baik dan bergembira dengan adanya kegiatan ini.

Selain pemaparan materi seminar, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman. Penandatanganan tersebut menandai adanya kerjasama kedepannya antara STAI Persis Garut dengan Universitas Muhammadiyah Malaysia.

Walaupun dari Malaysia, Prof. Sohirin ternyata merupakan asli Sunda kelahiran Pangandaran-Jawa Barat. Pendidikan membawanya melanglangang buana ke berbagai negara untuk kuliah dan mengajar, mulai dari Mesir, puluhan tahun tinggal di Inggris sampai akhirnya di Malaysia. Dalam rentang itu pula pernah menjadi pengajar di kampus bergengsi dunia, Oxford University-Inggris. Pengalaman tersebut tidak bisa dpisahkan dari peran M. Natsir, tokoh Persis, yang menjadi guru dan mentornya dalam dunia dakwah semasa di Indonesia dulu. Ikatan ini pun menjadikan Prof. Sohirin sangat mengenal baik ormas Persis.

(Liputan/Tim Media Kampus)