Menjadi Juara Satu Tingkat Nasional, Inilah Puisi yang Ditulis Mahasiswi STAI Persis Garut

Kabar bahagia kembali datang dari Keluarga Besar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Garut. Salah satu mahasiswi terbaiknya, Dini Silma Mausuli, meraih peringkat juara satu tingkat nasional lomba puisi. Dini yang tercatat sebagai mahasiswi program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) semester 6 ini mengikuti lomba yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa PGMI (HIMAPGMI) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas-Kalimantan Barat dalam gelaran Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional PGMI Se-Indonesia.

Mewakili prodi PGMI STAI Persis Garut, Dini membuat naskah puisi dengan judul Bianglala Buana yang mengisahkan tentang perjuangan seorang guru. Materi tersebut disesuaikan dengan tema yang diusung panitia, yaitu tentang Guru.  Di bawah bimbingan dosen PGMI, Nuraeni Sugih Pramukti, M.Pd, dan dukungan dari ketua prodi PGMI, Abdul Mughni, M.Pd, Dini yang juga merupakan alumni Pesantren Persatuan Islam (PPI) 19 Bentar, menyerahkan naskah tersebut kepada panitia pada rentang waktu tanggal 13-16 Maret 2022. Sesi penjurian diadakan pada tanggal 17-19 Maret. Sementara untuk pengumuman pemenang diadakan pada hari Ahad tanggal 20 Maret 2022. Dan keluarlah nama Dini sebagai Juara 1 Cipta Puisi Nasional PGMI se-Indonesia. Berikut puisi yang ditulis oleh Dini.

BIANGLALA BUANA

(oleh, Dini Silma Mausuli)

Wahai engkau yang tak pernah usang dan lekang dimakan waktu.

Untukmu yang tak pernah lelah mendidik bangsa.

Aku menyukai caramu berbicara.

Bahasamu terpatri pada hati yang tak pernah mati.

Merasuki atma dalam nalar tanpa batas.

Duhai gurunda, berbagai anca kau daki dengan adorasi.

Kau bak bagaskara yang baswara.

Walau rimpuh, kulit mukanya berkerut.

Dengan wajah yang nampak kusut.

Ragamu tetap kuat mendidik kami.

Jika nyawamu sudah kembali ke haribaan Tuhan.

Namamu akan mengabdi serta rumi di bumi.

Ilmu terus mengalir, nirwana untukmu.

Duhai sosok teladan yang menjelma sebagai bianglala buana.

Kuharap jasamu menjadi baka di semesta.

 (Taufik A/ Media Kampus STAI Persis Garut)