Upaya menghidupkan tradisi ilmiah di lingkungan kampus, terutama bagi para dosen terus diupayakan pengurus STAI Persis Garut. Salah satunya melalui program bedah disertasi (karya tulis ilmiah program S3/doktor) yang ditulis para dosen STAI Persis Garut semasa kuliah program doktoral dulu. Program ini seperti menghidupkan kembali program Mimbar Dosen yang sempat vakum beberapa waktu yang lalu.
Dimulainya Kembali program bedah disertasi ini diinisasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) di bawah komando Dr. Pepen Irpan Fauzan, M.Hum. Menurutnya, kedepan program ini akan diadakan setiap pekan pertama di seiap bulannya. Edisi perdana dimulai pada hari Senin (2/10/23) di aula rusunawa milik kampus. Adapun dosen yang ditunjuk untuk menjadi presenter pertama dalam memaparkan hasil riset disertasinya yaitu, Dr. Fenti Inayati, M.Ag dengan judul yang sudah dibukukan dan diterbitkan STAIPI Press ; Kreativitas Berfikir Siswa: Pembelajaran Berbasis Masalah dalam e-Book Fikih.
Acara bedah disertasi dihadiri oleh peserta dari berbagai unsur. Dari unsur pimpinan hadir Ketua STAI Persis Garut; Dr. Maman Sumpena, M.S.I, Wakil Ketua I Bidang Akademik; Dr. H. Gun Gun Abdul Basith, M.Ag, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan yang juga bertindak sebagai pembedah pada edisi perdana ini; Dr. Heri M. Tohari, M.Pd. Selain itu hadir pula para pengurus LPPM, dosen dan mahasiswa.
Dalam paparannya Dr. Fenti menyampaikan pokok materi disertasi yang menyoroti aspek kreativitas siswa dalam proses belajar. Intinya, pada era digital saat ini merupakan peluang bagi para pendidik untuk menumbuhkan kreativitas siswa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti adanya format buku digital atau e-Book. Pemateri juga menyampaikan alasan memilih spesifik mata pelajaran fikih dan kaitannya dengan siswa di pesantren Persis (PPI Lempong dan Kudang) sebagai sampel penelitiannya.
Sementara Dr. Heri sebagai pemedah sangat menyambut baik karya tersebut. Namun beberapa catatan kontributif juga disampaikan, terutama berbagai aspek yang penting juga diteliti berkaitan dengan tema kreativitas belajar siswa yang biasa ditemukan di pesantren Persis seperti penulisan Paper sebagai syarat kelulusan siswa tingkat Muallimin/Aliyah dan adanya program pengabdian di lokasi yang di dalamnya terdapat jama’ah Persis atau di lingkungan masyarakat umum (PLKJ).
Pada sesi penutupan Dr. Fenti tersebut membagikan beberapa eksemplar bukunya tersebut kepada para penanya dan peserta yang paling pertama hadir.
(Report: Tim Media Kampus STAI Persis Garut)