Kedudukan Unit Pelaksana Teknis Tahsin & Hifdzul Qur’an (UPT THQ) di kampus STAI PERSIS Garut sangatlah strategis. UPT THQ hadir untuk mewujudkan Visi Kampus STAI PERSIS Garut yaitu unggul dalam turots Islam, juga meningkatkan harkat manusia menjadi sosok yang beradab.

UPT THQ sudah ada sejak pertumbuhan dan perkembangan STAI PERSIS Garut. Sejak periode 2021 UPT THQ mengalami perkembangan dan kemajuan dalam pelaksanaan dan eksistensinya di kampus STAI PERSIS Garut. Diantara program UPT THQ yang harus dipenuhi oleh mahasiswa STAI PERSIS Garut ialah menyelesaikan pembinaan tahsin dan hafalan Al-Qur’an.

Ahad, 18 Desember 2022 M bertepatan dengan 24 Jumadil Awal 1444 H, telah diselenggarakan Sosialisasi Tahsin dan Tahfidz oleh UPT THQ kepada mahasiswa baru (angkatan 2022). Diharapkan setelah dilaksanakannya sosialisasi tersebut seluruh mahasiswa dapat memahami alur pelaksanaan tahsin dan tahfidz yang telah ditentukan oleh UPT THQ STAI PERSIS Garut.

Dr. H. Gun Gun Abdul Basit, M. Ag hadir sebagai Wakil Ketua I bidang Akademik kampus STAI PERSIS Garut. Beliau menyampaikan pesan-pesan moral pada sesi sambutan di acara Sosialisasi Tahsin & Tahfidz UPT THQ. Beliau juga menegaskan keberadaan UPT THQ di Kampus STAI PERSIS Garut sangat penting, “Salah satu keunggulan kampus kita itu adalah Tahfidz Al-Qur’an. Ini menjadi kesempatan emas untuk kita agar dekat dengan Al-Qur’an. Selain itu program ini menjadi syarat untuk menerima ijazah” Kata Dr. Gun Gun.

Sosialisasi mengenai teknis pelaksanaan tahsin dan tahfidz yang harus dipenuhi oleh seluruh mahasiswa STAI PERSIS Garut berjalan dengan lancar. Dr. Yusup Tajri, M. Pd menegaskan kembali kedudukan UPT THQ sangatlah central untuk syarat kelulusan. Selain dari itu, Ketua UPT THQ itu mengungkapkan pergerakan UPT THQ itu berdasarkan kepada Visi kampus STAI PERSIS Garut.

Tentunya sebagai kampus yang memiliki visi mewujudkan mahasiswa yang unggul dalam turots Islam, hal ini erat kaitannya dengan Al-Qur’an karena Al-Qur’an adalah warisan terbesar dari Islam itu sendiri. Kemudian secara kejam’iyyahan juga UPT THQ berusaha untuk mewujudkan bagaimana membina umat yang beradab dengan selalu berkiblat kepada Al-Qur’an.

Dr. Yusup menjelaskan secara rinci hal apa saja yang harus dipenuhi oleh mahasiswa STAI PERSIS Garut, “Untuk tahsin sendiri seluruh mahasiswa dari seluruh prodi wajib menyelesaikan pembinaan tahsin sebanyak 4 level. Dan untuk tahfidz ini berbeda-beda karena ditentukan oleh ketua prodi masing-masing”

Prodi Ilmu Hadits harus menyelsaikan hafalan sebanyak 8 Juz untuk mahasiswa Beasiswa dan 4 Juz untuk non-Beasiswa. Adapun untuk Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir harus menyelesaikan hafalannya sebanyak 5 Juz. Kemudian 6 prodi lainnya (PAI, PGMI, EKOSY, PBA, BKPI, MKS) harus menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 2 Juz.

Selain daripada program untuk mahasiswa STAI PERSIS Garut yang berkewajiban menyelesaikan tahsin dan tahfidz yang sudah ditentukan, UPT THQ juga memiliki program pembinaan mentor. Dalam pelaksanaannya mentor akan terus dibina salah satunya adalah selalu muroja’ah hafalannya sendiri.

Setelah menyampaikan teknis-teknis pelaksanaan juga beberapa program yang dimilliki UPT THQ, Dr. Yusup sebagai ketua menyampaikan alur yang harus ditempuh oleh mahasiswa yang akan melaksanakan pembinaan tahsin ataupun tahfidz Al-Qur’an. Tidak lupa juga, Ketua UPT THQ itu menyampaikan bagaimana alur untuk menjadi seorang mentor, “Nanti setiap mentor yang menjadi pembina tahsin akan dimintai keterangan mana peserta yang mempuni atau mana peserta yang paling bagus untuk layak dijadikan mentor” Pungkas Dr. Yusup

(Lani Lasna Ulhaq / Media Kampus STAI Persis Garut)